Hari ini merasa tertawa sendiri karena ada kawan di group membahas tentang nikah, ehh cinta dehh. Dimana mencintai dalam diam wkwkwkw, padahal banyak yang menawarkan wanita kepadanya, wehh pangeran banget dong dia hahaha, jadi teringat sebuah buku warna pink agak kemerahan yang saat lihat judulnya aja udah malas aja dengan pertanyaan yang sering muncul ini Kapan Nikah, tapi tenang buat sahabat yang bersabar pertanyaan ini biasa aja kok, ya emang sih sebagian orang jadi baper dengan pertanyaan ini, begitupun yang pernah dikatakan oleh Blogger Surabaya. Buku ini buat mencekam sih hahaha, tapi aku penasaran aja dengan buku ini yang terdiri dari 4 Bab, isinya mendalam dan membuat berpikir bener gak ya , tapi memang benar sih.
Diterbitkan oleh : Syams
Perpustakaan Nasional
katalog dalam terbitan (KDT)
Ditulis oleh Akh. Taufiq
Jumlah halaman 128
ISBN : 978-602-1114-22-3
Beneran pingin nikah,
Kisah ini memang realita kehidupan sering terjadi , seperti ada yang ingin menikah tetapi malah jatuh cintanya kepada orang yang sudah memiliki pasangan , memang sih kalau menghadapi cinta yang seperti ini tidak boleh terjadi , sebab rindu seperti itu membuat adnenalin keberanian muncul sehingga muncul rindu yang menjadi nyali.
Ada juga yang tidak tahu dimana jodohnya, bingung kan jadinya makanya harus ikhtiar, menurut para ustad jodoh harus diperjuangkan seperti jika sahabat ingin mendapatkan uang harus berusaha, lalu ada juga yang pengen nikah tetapi selalu bilang aku belum sukses, sehingga pantang nikah sebelum sukses, atau karena orangtua belum mengizinkan sebab tidak sesuai dengan kriteria orang tua sampai anaknya pun mendoakan orangtua dengan mengharamkan orangtuanya masuk syurga, tetapi ada juga orang tua tidak mengizinkan karena anaknya masih meminta ibarat kata uang pulsa masih minta orang tua, lalu ada yang ingin menikah dengan pangeran atau putri bak di negeri dongeng dimana bertemu dengan yang tampan atau cantik, mapan, selevel , sehingga menyebutkan bahwa kenapa belum nikah ya belum ada yang cocok .
“Tidak ada yang menghalangimu menikah kecuali kelemahan (lemah syahwat) atau kemaksiatan (ahli maksiat : Umar Ibn Khattab
Generasi takut nikah
Pada Bab ini aku juga melihat fenomenanya generasi penakut sekarang ini, di mana banyak tawaran dunia beserta isinya yang gemerlap,banyak alasan lelaki untuk tidak nikah belum mampu menafkahi , memang itu merupakan strategi setan menakuti dengan kemiskinan dan memerintahkan untuk berbuat dosa, sedang Allah menjanjikan ampunan dan pahalaNya untuk kalian ( Al-Baqarah:268) . Bab ini juga membahas tentang bunga yang membakar “jika wanita rusak, maka akan menular kepada suaminya dan anaknya”.
Di sini terdapat penjelasan mengenai emansipasi wanita. Godaan yang dahsyat, ini menjelaskan bahwa tidak diperbolehkannya pacaran dan di Bab 2 ini terdapat juga penjelasan bahwa nikah itu dapat menebar kebaikan,karena mendirikan bangunan yang kokoh bernama keluarga tak sekedar nikah status dari jomblo ke merit.
Agar Jodoh mendekat padamu
Bab ini dijelaskan bahwa ada beberapa hal agar jodoh itu segera mendekat yaitu pilihlah menjomblo , jika memang belum dipertemukan dengan jodoh maka tidak boleh baper melihat pasangan yang sedang berduaan, tidak bole baper dengan rayuan dan kata manis yang membuat melayang hingga tak sadarkan diri, perjuangan menjaga diri tidaklah mudah baik pria maupun wanita, maka jagalah mata, jagalah diri dan jagalah kehormatan, karena waktunya tiba Allah akan mengantarkan ke gerbong yang kau rindukan yaitu pernikahan.
Beranilah, ternyata baik laki-laki maupun wanita itu boleh menawarkan diri loh, kalau lelaki sih gak apa2 ya kalau wanita kan malu, tetapi ternyata itu merupakan tindakan yang baik , di saat persaingan jumlah akhwat berlebih dan jumlah lelaki yang benar-benar sholeh sedikit. Ada juga membahas tentang awas ta’aruf palsu, nah untuk yang satu ini memang sering banget nih terjadi , tetapi hausnya sih tidak ada yang palsu ya , kan ta’aruf ada pendampingannya. Zaman sudah canggih walaupun sudah didampingi , masih ada main kucing-kucingan, jadi baper, lalu ada juga mengenai siapa temanmu, dimana ada teman yang memberi dukungan untuk segera menikah ada juga yang malah memberikan cerita yang menyeramkan.
Masih belum datang juga, ya Allah
Pada pembahasan bab ini, apa mau protes sama Allah yang sudah terjadi biarkan terjadi ambil saja hikmahnya, jika memang terdapat jodohmu di dunia entah berapapun usia percayalah dengan yang tidak masuk akal, jika Allah berkehendak “Kun fayakun” dan andai boleh memilih dimana jika ingin nikah dengan A tetapi malah bersanding dengan B, atau sebaliknya menyukai A tetapi malah keburu dipanggil sang khalik, apa daya jika Allah menakdirkan demikian.
Hidup di dunia adalah belajar mengeja ayat yang tersirat maupun yang tersurat. Jika sudah ikhtiar, doa sementara belum terkabul, pasri Allah lebih tahu apa yang baik untuk kita, baiknya dengan keadaan yang diberikan, jangan terlalu banyak mengeluh, hidup di dunia juga gak melulu indah mengenai cinta dengan lawan jenis kan?.
Nah, buat aku sendiri buku ini memberikan anggukan yang menandakan benar juga ya, dan membuat tertawa sendiri dengan logika pikiran yang bermain, tetapi memang sih zaman era digital sekarang ini lebih ke logika , makanya aku belum bertemu juga dengan siapa? hahah tebak sendiri ya. Buat para sahabat yang udah gak ada pertanyaan kapan nikah semoga selalu diberikan kebahagian berjodoh sampai jannah Allah ya… Amiin.
Semoga bermanfaat, salam sehat dan bahagia selalu.
Pertanyaan yang menjadi awal dari rentetan pertanyaan lain dalam hidup, hehe. Rasanya kadang aku sendiri kurang sreg gitu kalau ada yang nanya gini ke orang lain. Maksudku, sama halnya dengan pertanyaan “kapan punya anak?”. Buatku jawabannya tergantung dari kapan waktu terbaik dari Allah gitu. Emang mendingan nanya apa kabar? Gitu aja.
Iya bener banget mending nanya apa kabar deh, tapi memang begitu kapan nikah, kapan punya anak, kapan-kapan lainnya
tapi gak ada yang tanya kapan meninggal ya?
Wow generasi takut nikah? Belum pernah kepikiran seperti ini lho ada generasi takut nikah, yang ada sibuk mau menikah tapi ga jumpa jodoh hahaha… Kapan nikah itu gak pantes ditanyakan, meskipun sahabat karib… Apalagi hanya sekedar teman, benar gak sista?
Kalo udah ketemu jodohnya pasti bakalan makin tenang hatinya, ya kak.
Santai aja, pasti nanti bentar lagi ketemu di pelaminan. *eaaa
Setuju kak, yang penting jangan banyak mengeluh. Do your best aja, jodoh pasti datang disaat yang tepat kelak
Wah beneran mau nikah kak? Jng lupa undang aku yes selamat..
Jadi teringat sama sahabat yang tadinya resah sama target menikah di umur berapa.
Dia jadi mengusahakan berbagai cara sampai ikut blind date. Hihihihi
Alhamdulillah berhasil menikah dengan jodoh dari orangtua. Nah padahal jodohnya sedekat itu..
Hahah, saya dulu juga terus aja ditanya kapan nikah sama tetangga, bahkan ada yg sampai kayak ngeledek gitu bilangnya kl nikahnya kelamaan entar jadi perawan tua. Padahal kan yg namanya jodoh kita gak tau kapan datangnya, dan maunya sih target umur sekian langsung nikah,
Iya aku punya teman kerja yang skrng udh resign, dia cowok dan takut banget sama komitmen. Harusnya pikiran itu dihilangkan karena selamanya seseorang tidak akan siap utk menikah
Pertanyaan yang bikin hati kesentil, ya, mbak. Dari kapan nikah, kapan punya anak. Padahal semuanya rahasia-NYA. Mau cepat atau lambat kita ngga tau.
Adikku sudah mau 30 belum nikah juga. Sudah ikhtiar beberapa kali taaruf tapi belum ketemu jodohnya. Semoga dipermudah Allah… Kun fayyakun ya Kak. Insyaallah….
Berharap mendapatkan jodoh sama seperti berharap mendapatkan keturunan.
Usaha dan doa harus jalan seimbang keduanya. Apalagi menemukan pasangan yang tepat adalah kunci kebahagiaan kita di masa depan.
Semoga yang sedang berusaha dapat disegerakan. #IndahPadaWaktunya