Sudah 7 bulan Indonesia mengalami perubahan tata kehidupan masyarakat, dimana semenjak virus Corona Covid-19 muncul pertama kali di Wuhan akhir tahun 2019, menyebar ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia, berkembang menjadi pandemi dan bencana non alam pandemic mengubah tata kehidupan masyarakat mulai dari kesehatan, ekonomi dan sosial.
Indonesia sendiri masuk virus ini februari 2020, positif Covid-19 yang cenderung mengalami peningkatan, pembentukan gugus tugas percepatan penanganan covid-19, untuk mengkoordinasikan kegiatan antar lembaga dalam upaya mencegah dan menanggulangi dampak covid-19, mulai dari kebijakan PSBB belajar di rumah sistem bekerja secara WFH komunikasi daring/virtual, dilakukan new normal ternyata malah bertambah kluster perkantoran, yang dahulu hanya ada di kluster pasar dimana banyaknya orang berkumpul, seperti yang dijelaskan blogger Surabaya. Walaupun begitu sahabat harus menjaga keluarga dari corona dengan protokol kesehatan jangan kendor sehingga virus menjauh.
Untuk menjaga keluarga dari corona, dimana peran keluarga menjadi pilar/garda terdepan dikarenakan semua aktivitas dilakukan di rumah/keluarga maka sebagai perempuan dalam keluarga memiliki peran yang sangat penting sebagai manager keluarga, diantaranya adalah :
- Manager Ekonomi dimana ketahanan keluarga apabila terjadi resesi ekonomi dan situasi pandemi , maka untuk memperkuat ekonomi keluarga dengan melakukan usaha mikro, kecil dan menengah
- Manager keuangan dengan mengatur sirkulasi keuangan keluarga disesuaikan dengan pendapatan,Mendistribusikan sesuai kebutuhan pengeluaran rutin / tidak terduga
- Manager aktivitas :dengan cara mengatur agenda/aktivitas seluruh anggota keluarga baik dalam situasi normal/situasi pandemi COVID-19 dengan terus kampanye 3M
- Manager dalam membangun ketahanan Keluarga dengan membangun nilai-nilai dalam urusan keluarga ( karakter , perilaku , mental apa yang boleh / tidak boleh dll)
Menjaga keluarga dengan protokol kesehatan
1. Perlindungan kesehatan anggota keluarga
Penularan covid19 terjadi melalui sebaran droplet (tetesan cairan yang berasal dari batuk/bersin , menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus corona/virus SAR COV, air bone (udara terutama pada ruangan tertutup / ventilasi buruk.
Anggota keluarga harus menerapkan protokol kesehatan dengan 3M :
- Memakai masker , sesuai standar kesehatan, ganti masker setiap 4 jam/sebelum 4 jam tetapi sudah lembab/basah cuci masker dengan detergen dan disetrika, masker sekali pakai/masker bedah digunakan bagi anggota keluarga yang memiliki resiko. Masker bedah yang sudah digunakan segera disinfeksi, dirusak,diguntung/dirobek dibuang ke tempat sampah tertutup., orang tua /wali wajib mengawasi pemakaian masker pada balita, anak usia dibawah 2 (dua) tahun hindari bertemu dengan orang lain jika terpaksa gunakan pelindung diri yang tidak mengakibatkan kesulitan nafas, seperti penutup kain/kain gendong. Adapun masker tidak dianjurkan bagi: bayi/anak berusia di bawah 2 (dua) tahun , penderita masalah pernafasan, penderita kelumpuhan , orang yang kehilangan kesadaran diri, orang yang tidak mampu melepas masker tanpa bantuan.
- Menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20-30 detik atau gunakan hands sanitizer , hindari kerumunan baik di dalam maupun di luar rumah bersama orang lain.
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan cara :
- Konsumsi gizi seimbang,olahraga /aktivitas fisik minimal 30 menit sehati, istirahat cukup (6-8 jam),
- Kelola stress,
- Gunakan jamban yang bersih dan sehat.
- Mandi dan bersihkan diri minmal 2 (dua) kali sehari dan setelah bepergian,
- Ganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah,
- Batasi diri beriteraksi / kontak dengan orang lain ,
- Kurangi transaksi dengan uang fisik, ketika menerima paket segera semprot disinfektan,
- Jangan ada yang merokok di dalam rumah (smoke free home),
- Jika sakit, terapkan etika batuk dan bersin,
- Jika sakit berlanjut segera hubungi dokter/tenaga kesehatan, perawat anggota keluarga yang rentan harus menerapkan protokol kesehatan.
2. Perlindungan khusus anggota keluarga rentan dan berisiko.
Menjaga kesehatan keluarga dari corona bukan hanya kepada anggota keluarga yang sehat saja, ada beberapa anggota keluarga rentan dan berisiko, meliputi ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, bayi, balita, lansia dan penyandang disabilitas, anggota keluarga berisiko yaitu memiliki penyakit penyerta/komorbid seperti jantung, asma, HIV/AIDS.
Untuk itu cara perlindungan khusus yang dilakukan untuk menjaga keluarga rentan dan berisiko terhadap virus corona seperti:
- Pastikan mendapatkan pelayanan kesehatan esensial secara berkala,
- Ibu hamil isolasi mandiri sejak 14 hari sebelum taksiran persalinan,
- Pastikan anggota keluarga dengan penyakit penyerta/komorbid/pengidap HIV/AIDs mendapatkan pelayanan /kontrol rutin,
- Pastikan anggota keluarga dengan penyakit penyerta dan kelompok rentan hati-hati dengan beraktivitas di tempat /fasilitas umum,
- Pastikan anak dengan disabilitas terlindungi sesuai protokol perlindungan anak penyandang disabilitas
- Pastikan ventilasi , sanitasi dalam rumah dan lingkungan baik disinfeksi/membersihkan benda yang sering disentuh secara berkala.
3. Perlindungan kesehatan ketika ada keluarga yang terpapar
Jika upaya mencegah keluarga dari corona sudah dilakukan, tetapi ketika ada anggota keluarga yang terpapar, maka lakukan tindakan sebagai berikut:
- Laporkan anggota keluarga yang terpapar kepada ketua RT/RW/Satgas penanganan covid 19 setempat /puskesmas agar dapat dilakukan tracing kepada kontak erat . Kontak erat adalah kontak tatap muka/berdekatan dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih, sentuhan fisik langsung seperti bersalaman ,berpegangan tangan dll, perawat yang kontak langsung dengan orang yang terpapar tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar, situasi lain yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian tim satgas penanganan covid 19 setempat. Anggota keluarga yang memenuhi kriteria kontak erat harus melakukan karantina selama 14 hari dan tidak wajib melakukan pemeriksaan swab pcr : pada kontak erat yang mendapat hasil negatif setelah pemeriksaan swab pcr tetap wajib menyelesaikan karantina selama 14 hari, apabila selama masa karantina muncul gejala covid19 ( demam , batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak nafas dan tidak dapat mencium rasa ) maka segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, karantina mandiri dapat diakhiri jika sudah dinyatakan selesai oleh petugas kesehatan.
- Apabila terdapat anggota keluarga bergejala covid19 segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan swab pcr, dan harus melakukan isolasi sampai dinyatakan negatif covid19.
- Apabila terdapat anggota keluarga yang positif covid19. Fasilitasi untuk isolasi anggota keluarga yang terpapar sesuai kebijakan pemerintah daerah. Jika memungkinkan anggota keluarga yang terpapar dengan tanpa gejala atau gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah. Apabila tidak, dapat dirujuk ke fasilitas khusus yang disediakan pemerintah daerah, bagi anggota keluarga yang bergejala sedang atau berat maka dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan sampai dinyatakan selesai oleh petugas kesehatan.
- Apabila terdapat anggota keluarga yang positif covid19 meninggal dunia, maka pemakaman dilakukan sesuai tatalaksana protokol covid19
Prinsip-prinsip isolasi mandiri di rumah bagi anggota keluarga yang terpapar covid19:
- Tempatkan dalam ruangan tersendiri
- Batasi pergerakan /minimalisasi berbagi ruangan yang sama
- Pisahkan alat makan/alat mandi/peralatan ibadah.
- Dilarang makan bersama anggota keluarga
- Terapkan perlindungan pribadi ( menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. mencuci perlengkapan pribadi, dan membersihkan permukaan benda)
- Batasi diri berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Saat isolasi mandiri di rumah perhatikan hal berikut ini :
- Sediakan resep dan obat-obatan selama 2 minggu makanan dan kebutuhan pokok lain,
- Maksimalkan penggunaan telepon seluler untuk komunikasi dengan keluarga dan kerabat,
- Tetapkan rencana mengerjakan pekerjaan rumah dan pemenuhan kebutuhan dasar keluarga,
- Ketahui cara mengirimkan makanan untuk anggota keluarga lainnya yang isolasi di luar rumah.
Jika orang tua yang terpapar mengalami kesulitan dalam pengasuhan pada anak, maka dapat menghubungi dinas PPPA dan dinas sosial setempat untuk mendapatkan bantuan pengasuhan alternatif, apabila membutuhkan layanan konseling, segera hubungi layanan keluarga diantaranya SEJIWA nomor 119 ext 8 UPTD PPA puspaga. Isolasi atau karantina mandiri dapat diakhiri jika dinyatakan sudah selesai oleh petugas kesehatan,Tingkatkan daya tahan tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Menjaga keluarga dari corona ketika beraktivitas di luar rumah
- Menerapkan protokol kesehatan dengan 3M menggunakan masker sesuai standar kesehatan, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir/hand sanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter dan menghindari kerumunan.
- Pastikan diri dalam kondisi sehat
- Ketika sampai di rumah jangan langsung menyentuh barang, bersentuhan /berinteraksi dengan anggota keluarga sebelum membersihkan diri, barang dan mengganti pakaian
Menjaga keluarga ketika di lingkungan sekitar ada warga yang terpapar
Ketika ada warga yang terpapar covid19 tindakan yang dilakukan adalah :
- Jangan panik ketika ada warga yang terpapar karena dapat mengurangi efektivitas sistem kekebalan tubuh
- Terapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dan menjaga jarak.
- Membatasi diri untuk berinteraksi secara fisik dengan warga dan masyarakat sekitar
- Ingatkan warga menjaga kebershan dan disinfeksi lingkungan rumah masing-masing
- Jangan berikan stigma negatif dan tumbuhkan rasa empati baik kepada yang terpapar maupun yang sudah sembuh dari coivd 19,bantu pemenuhan logistik bagi warga yang menjalani isolasi mandiri /lanjut usia yang tidak memiliki keluarga
- Laporkan kepada satgas penangangan covid 19 /RT/RW setempat jika ada warga positif covid 19 yang melanggar protokol kesehatan di luar rumah.
Dikarenakan penyebaran Covid-19 sangat cepat saat ini, dimana terdapat beberapa kluster di masyarakat seperti kluster pasar, kluster perkantoran, kluster keluarga maka Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberikan sosialisasi, edukasi, adaptasi dan penyesuaian diri dengan situasi baru membina dan membimbing anggota keluarga terhadap perubahan yang terjadi baik karena lingkungan fisik / budaya dan masa recovery pasca COVID-19.
Sebagai lembaga sosial diberikan tanggung jawab pertama kali untuk mengenalkan tingkah laku yang diinginkan, mengajar penyesuaian diri dengan perubahan lingkungan, yang diberikan tanggungjawab pertama mengatur perilaku yang dikehendaki, agen sosialisasi yang penting terhadap kekuatan sosial dalam memegang kendali masing-masing individu. Agen sosialisasi mengajarkan anggotanya mengenal / menerapkan aturan – aturan menentukan kepatuhan masyarakat dipengaruhi oleh kekuatan sosial dalam keluarga yang merupakan unit terkecil dalam masyarakat untuk menekan dampak pandemi COVID-19
Untuk menjaga keluarga dari corona dengan protokol kesehatan , jangan pernah lengah atau lalai sehingga viruspun dapat menjauh dari keluarga, jangan lupa ya sahabat tetap menjalankan protokol kesehatan dimanapun berada dengan tidak lupa 3M (Memakai masker,Mencuci tangan dan Menjaga jarak) ya.
Semoga bermanfaat, salam sehat dan bahagia selalu.
marlinajourney
Referensi : Webinar Zoom dengan Kemenpppa
Penting banget ya kak,menjaga kesehatan diri dan keluarga. Dan yang paling mudah itu, kita dapat mempraktekan dirumah gerakan 3M (Mencuci tangan, Memakai Masker, Menjaga jarak) nya. Jadi dengan begitu insya Allah kita membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran.
Lebih bermanfaatnya lagi kalau kita dapat mengajak tetangga ataupun sanak saudara mengkampanye kan 3M nya ya.
Setuju kakak sebagai individu tetap patuh pada protokol kesehatan tujuannya selain untuk menjaga diri sendiri juga untuk menjaga kesehatan keluarga ya kak..
Nah kalau setiap.keluarga berfikirnya seperti ini kan aman kak..dan pandemi ini pasti akan segera selesai…putus mata rantainya..
bener nih, kita harus hati-hati. kadang sudah hati-hati aja masih kena padahal protokol kesehatan sudah dijalani. tapi ya enggak ada salahnya tetap ikhtiar agar imun tetap terjaga. semoga kita semua sehat-sehat selalu. Aamiin.
Perasaan kayak dah lama banget ya kita kena ujian ini. Ternyata 7 bulan aja ya, kirian dah setahun lebih. Semoga segera berlalu. Om saya juga 4 hari lalu meninggal akibat corona.
Empati dari masyarakat sekitar memang sangat dibutuhkan, kak. Terutama untuk daerah seperti Bekasi yang memang enggak menyediakan tempat isolasi sendiri. Dukungan dari tetangga sekitar tentu sangat diharapkan dan sangat berarti.
Ga berasa udah 7 bulan ya mbak pandemi melanda Indonesia. Sedih banget aku, apalagi skrng aktivitas fisik tidam sebebas dulu. Mau pergi2, mesti mikir dulu banyak org ga disana. Semoga segera berlalu ya pandemi ini.
Semoga pandeminya segera berkahir ya Kak biara hidup tanpa ada kecemasan, walaupun tetap harus rajin mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir.
Protokol kesehatan ini kelihatannya sepele padahal dengan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan bisa meminimalisir penularan virus ini ya mbak in…terima kasih pengingat nya
Setuju kak, setiap kita ada tanggung jawab untuk jaga keluarga masing-masing ya. Btw, gambarnya keren kak, itu gimana cara buatnya supaya buat kayak anak tangga gitu.
Kak, beberapa bulan lalu waktu tahu hasil rapid test suami positif langsung kacau rasa hati. Tapi juga harus kuat karena saya yang siapkan segalanya. Huhuhu repot banget kak, karena harus stok banyak-banyak protein, buah, sayur, juga kebutuhan lainnya. Selama 2 minggu pula kami tak keluar rumah
Kadang jadi paranoid, kalo ada anggota keluarga yang flu pilek. Pikiran sudah macam-macam. Betul ya, harus positif thinking dan tetap jaga protokol kesehatan
Penting Banget menjaga kesehatan so Pandemi ini kita ga tau kapan berakhir
Iya kak semoga segera berkahir ya , biar kita semua hidup normal walaupun tetap menjaga kebersihan
dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
Di sekitar saya sudah banyak kerabat yang menjadi pasien covid 19 kak. Alhamdulillah kebanyakan sudah pulih. Penting juga untuk menjaga pikiran tetap positif kak. Karena ini berperan penting untuk mempercepat penyembuhan.
Di lingkunganku sekarang tiap rumah di depannya harus ada tempat cuci tangan dan sabun
Nah , benar sekali kak jadi membuat orang ingat terus harus mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
Keren juga begitu ya kak.. jadi kalo ada tamu masuk rumah kita sudah tidak perlu khawatir lagi.
Wah lengkap sekali ini infonya, tetapi kenapa ya informasi simple begini tapi masih aja ada yang ga peduli gitu. Kadang suka kesal, padahal kan kita harus patuh untuk kepentingan sendiri
Dan aku makin panik.ketika liburan panjang seperti saat ini kak.. secara beberapa teman kantor berlibur ke luar kota … hiksss… sementara saya bela2in tetap dirumah saja…dan tetap dengan protokol kesehatan… nanti pas masuk.. gmana ya…
Semoga tahun 2121 sudah semakin membaik ya negeri kita. Si Covid sudah pergi dari sini. Aamiin.