07/12/2024

Bersama Wujudkan Indonesia Sehat dan Bebas Kusta

0 Shares
Bersama wujudkan Indonesia sehat dan bebas kusta. Aku pernah melihat seorang memiliki kulit banyak bercak putih ataupun merah yang terdapat pada kulit tangan dan kaki, ternyata itu merupakan penyakit kusta, dimana sering kali disebut sebagai penyakit kutukan dan penyakit menular. Penderita kusta ini banyak diskriminasi baik di lingkungan keluarga, maupun di sarana dan pelayanan publik, seperti dipisahkan dari pasangan (diceraikan), dikeluarkan atau tidak diterima di pekerjaan, ditolak di sekolah, restoran, tempat ibadah, pelayanan kesehatan dan fasilitas umum lainnya. Stigma dan diskriminasi seperti ini menghambat penemuan kasus kusta secara dini, pengobatan pada penderita, serta penanganan permasalahan medis yang dialami oleh penderita maupun orang yang pernah mengalami kusta.
Karena itu, dalam upaya menghilangkan stigma dan diskriminasi, dibutuhkan motivasi dan komitmen yang kuat baik dari penderita maupun masyarakat. Penderita diharapkan dapat mengubah pola pikirnya, sehingga dapat berdaya untuk menolong diri mereka sendiri, bahkan orang lain. Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat mengubah pandangannya serta membantu penderita maupun orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) agar tetap sehat dan mampu menjaga kesehatan secara mandiri.

Apa penyakit kusta itu ?

Kusta atau lepra dapat ditandai dengan rasa lemah atau mati rasa di tungkai dan kaki kemudian diikuti timbulnya lesi pada kulit, kusta atau lepra disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat menyebar melalui percikan ludah atau dahak yang keluar saat batuk atau bersin. Indonesia masih mempunyai penyakit-penyakit kuno yakni penyakit kusta yang muncul sejak sebelum Masehi. Hingga sekarang Indonesia masih menghadapi masalah tersebut. kusta adanya hanya di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia dan masih cukup tinggi prevalensinya.

Jika ditemukan bercak pada kulit kemudian pada bercak itu dirasakan anastesi, atau tidak ada rasa jika disentuh dan kulit berwarna putih atau merah, segera konfirmasi puskesmas. Jika dalam keluarga terdapat penderita kusta maka seluruh keluarga memeriksakan ke puskesmas. Lakukan support mental terhadap penderita kusta, dengan membangun suasana agar pasien tidak merasa dijauhi atau dikasihani.

Kusta dapat disembuhkan bukan penyakit menular dan bukan penyakit kutukan 

Kadang pada masyarakat yang melihat penderita kusta, selalu berasumsi sendiri bahwa kusta itu penyakit kutukan makanya mendapat ganjaran penyakit seperti itu,  yang terkadang masih tertanam di masyarakat itu sendiri, mungkin karena mereka belum mengerti bagaimana kusta itu bisa terjadi, kuman apa yang menyebabkanya, apa yang membuat orang rentan terhadap penyakit kusta, itu yang  harus dijelaskan tenaga kesehataan,  kepada masyarakat karena seperti ungkapan kalau tak kenal maka tak sayang itu terjadi, jika kita belum tahu apa-apa tentang suatu penyakit , kita juga akan takut dan menghindari penyakit tersebut.

Kusta itu penyakit yang menular tapi sangat tidak menular,  jauh sekali jka  dibandingkan dengan covid19 angka penularannya,  misalnya dari 100 orang yang terekspos dengan penyakit kusta, hanya 5 orang yang terinfeksi dan dari 5 orang itu hanya 3 orang yang menjadi jadi penyakit kusta. Sedikit sekali kemungkinan untuk terkena penyakit kusta, penularan dapat terjadi harus berdasarkan kontak erat lebih dari 20 jam berdekatan /bersentuhan dalam 1 minggu intens bukan karena sentuhan penularannya tetapi dari droplet saluran nafas,  bukan karena penderita kusta bersama dalam satu ruangan atau karena bersentuhan dengan pasien kusta bisa menular.

Kusta bisa disembuhkan, kaena kemampuan menularkan itu dari pemberian obat dosis pertama yang  diminum, maka dalam waktu 72 jam turun sampai 20 %  kemungkinan untuk menularkan.  Jadi kusta itu dapat hilang,  yang penting tidak ada stigma sehingga orang mau mengecek diri,  mau berobat atau orang bisa melakukan skrining kepada orang lain dengan melakukan pengobatan sampai sembuh tuntas.

Siapa bilang penyakit kusta tidak dapat disembuhkan , supaya sembuh pasien kusta akan menjalani  multi drug terapi yaitu meminum kombinasi 2 atau lebih obat anti lepra selama waktu yang disarankan oleh dokter. beerkisar 6 sampai 9 bulan untuk kusta kering atau 12-18 bulan untuk kusta basah, jangan abaikan kusta yang terlambat diobati akan mengakibatkan disabilitas pada mata, tangan dan kaki. Oleh karena itu pasien kusta yang sudah mengalami disabilitas juga perlu melakukan perawatan diri dengan prinsip 3 M Memeriksa merawat melindungi bagian tubuhnya yang disabilitas.  ayo periksakan diri dan keluarga sahabat ke puskesmas terdekat jika menemukan tanda kusta.

Bersama wujudkan Indonesia sehat dan bebas kusta

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh setiap tanggal  21 November ,  momentum  yang baik untuk mengingatkan semua pihak tentang pentingnya kesehatan, dimana kesehatan adalah hak dan pelayanan dasar yang harus dipenuhi negara.  Pelayanan dasar ini , sebagaimana tercantum dalam UU No. 39/ tahun 2009 tentang kesehatan perlu diselenggarakan secara berkeadilan dan tidak diskriminatif, artinya setiap warga negara tidak terkecuali penyandang disabilitas termasuk orang dengan/yang pernah mengalami kusta, mempunyai hak yang sama untuk mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu.

Pada hari Rabu, 24 November PT Dahana dan  NLR bersama ruang publik KBR mengadakan talkshow Live YouTube dengan tema “Bahu Membahu Untuk Indonesia Sehat dan Bebas Kusta” Diskusi kali ini menghadirkan dua nara sumber yaitu; Eman Suherman, SSos  selaku Ketua TJSL PT Dahana (persero) dan dr Febrina Sugianto selaku junior technical advisor NLR Indonesia. 

bersama-wujudkan-indo

Berbagai tantangan dan keterbatasan sumber daya membuat pelayanan kesehatan seringkali belum aksesibel bagi masyarakat. Untuk itu, penyelenggaraan program layanan kesehatan inklusif, terus diupayakan oleh banyak pihak seperti LSM bahkan oleh badan -badan usaha melalui program CSRnya seperti : 

PT Dahana (persero)

merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang industri strategis yang menawarkan layanan bahan peledak yang terpadu untuk sektor Migas, Pertambangan Umum, Kuari dan Konstruksi, serta sektor Pertahanan. Dahana memberikan kontribusi untuk wujudkan Indonesia sehat dan bebas kusta dengan cara melakukan program pengobatan massal, sejak tahun 2017.

PT Dahana selaku BUMN sudah diamanatkan menurut UU harus melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau lebih dikenal dengan CSR . Dimana setiap tahunnya PT Dahana melakukan program-program TJSL atau CSR baik itu program-program mandiri maupun sifatnya mandatory dari kementrian BUMN dimana program-program itu ada program-program unggulan sebagai implementasi dari pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan. Untuk program-program unggulan PT Dahana masih memprioritaskan untuk kebutuhan dasar hidup mulai dari ketersediaan pangan, kesehatan dan pendidikan khusus.

Menurut Bpk. Eman Suherman, SSos selaku Ketua TJSL, untuk kesehatan PT Dahana sudah melakukan beberapa tahun ke belakang telah ada program namanya pengobatan massal. setiap tahun menyisir seluruh masyarakat di sekitar perusahaan PT Dahana, sedangkan untuk kusta sendiri itu baru dilaksanakan tahun ini dengan program penanggulangan terhadap penyakit kusta dan itu juga hasil dari skrinning /tracking yang dilakukan pada program pengobatan massal sebelumnya,  dimana terdapat data masyarakat yang ternyata di lingkungan perusahaan PT Dahana terdapat masyarakat yang terdampak kusta.

Prioritas pertama dilakukan pada lingkungan yang terdekat atau ring 1 dahulu dari perusahaan, yang berlokasi di kec. Cibogu kabupaten subang . Setiap tahun dilakukan sebanyak 1.000 peserta,  dengan melibatkan masyarakat dan berkelanjutan,  di mana pada tahun pertama melibatkan 2 desa, seterusnya hingga 9 desa , sehingga  ditemukan pada desa tetangga, terdapat masyarakat yang terdampak penyakit kusta.

Saat pandemi, yang biasanya pengobatan massal dikumpulkan pada satu titik , maka dilakukan dengan mobile, jika ditemukan penderita kusta maka diberikan bantuan berupa alat-alat kebersihan diri  seperti sabun, kain kassa  sebagai alat pelindung diri, sarung tangan, alas kaki .

Untuk BUMN sendiri bukan hanya spesifik untuk penanganan kusta saja , tapi  lebih luas lagi beberapa program yang sasarannya sebenarnya ada 17 sesuai dengan tiap program tersebut mempunyai prioritas atau unggulan. Untuk tahun ini sudah mulai terlibat aktif ke kusta khususnya tetapi untuk penyandang disabilitas lainnya sudah melakukan beberapa program diantaranya adalah bantuan alat pelindung diri, sarana untuk kegiatan disabilitas, pemberdayaan masyarakat khusus yang disabilitas sehingga dapat hidup dari sisi ekonominya , jadi semua sektor termasuk ekonomi.

NRL Indonesia

NLR adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan di Belanda pada 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekwensinya di seluruh dunia dengan menggunakan pendekatan tiga zero, yaitu zero transmission (nihil penularan), zero disability (nihil disabilitas) dan zero exclusion (nihil eksklusi).

NRL Indonesia berpesan bahwa agar kita bebas kusta , maka kita semua harus memegang peran untuk mencegah penularan kusta , mencegah disabilitas, atau mencegah progresifitas dari disabilitas yang disebabkan oleh kusta dan menghentikan stigma dan diskriminasi serta eksklus akibat kusta dan disabilitas , karena NRL sendiri bekerja di wilayah endemis kusta jadi di setiap kegiatan apapun topiknya pengetahuan mengenai kusta tersebeut selalu diberikan dan seperti yang kita ketahui bahwa kusta ini tidak akan tuntas jika terdapat banyak stigma, stigma ini tidak akan tuntas jika banyak orang yang tidak tahu apa itu kusta, yang telah dipaparkan oleh  Febrina Sugianto selaku  junior technical advisor NLR Indonesia

Pada 2018, NLR bertransformasi menjadi entitas nasional dengan maksud untuk membuat kerja-kerja  organisasi menjadi lebih efektif dan efisien menuju Indonesia bebas dari kusta. Sama seperti aliansi NLR Internasional, NLR Indonesia memiliki slogan: Hingga kita bebas dari kusta.

Untuk mewujudkan Indonesia sehat dan bebas kusta, NRL melakukan 3 program dengan 3 zero kusta yaitu :

  1. Zero Transmition atau mencegah transmisi, Penyakit kusta hanya dapat diberantas jika kita dapat menghentikan tertularnya orang oleh kuman kusta. Kementerian Kesehatan RI dan NLR Indonesia serta Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota melakukan berbagai insiatif dalam pengendalian penularan kusta
  2. Zero Disability atau mencegah disabilitas , NLR Indonesia mendorong kegiatan penemuan kasus kusta sedini mungkin untuk menekan keterlambatan diagnosis dan pengobatan kusta yang dapat berakibat disabilitas pada penderita kusta. Bersama tenaga kesehatan, NLR Indonesia mendorong upaya pemantauan pada pasien kusta yang telah selesai pengobatan agar tidak mengalami risiko disabilitas akibat kusta
  3. Zero eksklusi, NLR Indonesia mengupayakan inklusivitas dan pengurangan diskriminasi dan stigma terhadap OYPMK dan penyandang disabilitas karena kusta dan disabilitas lainnya.

NLR Indonesia dan mitra kerja melakukan upaya mencegah atau menghentikan stigma dengan beberapa upaya yang sudah dilakukan adalah dengan meningkatkan awarness melalui :

  • Cara lomba suara untuk Indonesia bebas kusta
  • Virtual run yang bekerja sama dengan POTADS
  • Workshop rutin mingguan selama bulan november  bagi orang tua dan anak mengenai kusta
  • Mendukung pemerintah dalam pencegahan covid 19
  • Menyediakan dan mendistribusikan media edukasi
  • Kegiatan meningkatkan awarness dari nakes dan masyarakat.

Program NRL sendirimemiliki 15 program terpisah yang berfokus untuk kusta diimplementasikan kepada provinsi, kabupaten dan kota yang di support oleh NRL. Sosialisasi melalui talkshow itu merupakan program NRL.

Pemerintah

Pemerintah sendiri sudah sangat  serius dalam menangani kusta ini, sudah banyak perhatian yang diberikan kepada kusta bahkan alokasi dana, setiap tahun meningkat karena memang pemerintah sudah ingin sekali mengeliminasi kusta , benar-benar dizerokan atau ditiadakan penyakit kusta ini, pemerintah mensupport dari berbagai macam upaya , programnya sendiri seperti program nasional dimana di setiap dinas kesehatan dari mulai kementrian kesehatan, dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan pada level desa sudah ada penanggung jawabnya masing-masing dan mereka aktif, dimana sebelum pandemi melakukan berbagai program dan implementasi program berjalan dengan baik jika dilihat dari laporan yang diberikan. Saat pandemi memang jauh berkurang karena adanya hindari kerumunan, dan mobilitas tersebut.

Kesimpulan 

Penyakit kusta merupakan penyakit kuno karena ada sejak lama, untuk meminimalisir jumah penyakit kusta dengan melakukan kerjasama dengan puskesmas , kader-kader kesehatan di level desa untuk tracking, agar masyarakat lebih peduli maka pelayanan yang diberikan melalui program pengobatan gratis, mengadakan posyandu sehingga dapat mitigasi terhadap penyakit kusta di sekitar lingkungannya

Stigma penyakit kusta itu harus dihapus dengan sosialisasi yang bisa menjangkau dan mengemas masyarakat sekitar penderita kusta, sehingga sangat didambakan sekali dengan pengobatan gratis dan posyandu, dapat menimbulkan animo masyarakat sehingga sosialisasi akan berdampak sekali.

Penyakit kusta itu tidak akan hilang, jika tidak ada partisipasi aktif dari berbagai macam pihak, organisasi,  masyarakat. Yuks sahabat,  sosialisasikan dan sebarkan bahwa kusta itu dapat disembuhkan, sehingga bersama wujudkan Indonesia sehat dan bebas kusta.

Marlinajourney

0 Shares

marlinajourney

Assalamualaikum warrahmatullahi Wabarakatuh sahabat syurga, perkenalkan saya biasa diapanggil inna, yang suka menjelajah daerah orang lain untuk bertafakur alam sebagai ajang untuk mereflesikan diri dan bersyukur kepada Allah SWT. Terima kasih telah bertandang, Selamat datang di blog marlinajourney yang akan bercerita tentang setiap perjalanan yang dilakukan, dirasakan,dilihat sebagai dokumentasi untuk hari tua kelak dan mencoba keluar dari zona nyaman. Jangan segan untuk meninggalkan jejak yang berguna . Semoga bermanfaat Wassalamualaikum warrahmatullahi Wabarakatuh inna

View all posts by marlinajourney →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *