Wajah baru Taman Ismail Marzuki dengan fakta-fakta uniknya. Jika mendengar kata Taman Ismail Marzuki, pasti sahabat akan mengingat tentang Institut Kesenian Jakarta, planetariumnya atau senimannya. Saat ini wajah baru Taman Ismail Marzuki sedang melakukan beberapa tahap perubahan yang dimulai dan ditandai dengan groundbreaking pada tanggal 3 Juli 2019 Gubernur DKI Jakarta Bpk. Anies Baswedan. Wajah baru Taman Ismail Marzuki dilakukan untuk memperbaharui dan menambah fasilitas di Taman Ismail Marzuki serta menjadikan pusat kesenian dan kebudayaan kelas dunia di Jakarta dan untuk mendukung terwujudnya kota Jakarta sebagai livable city. Dimana Taman Ismail Marzuki ini tidak hanya sebagai ruang berekspresi para pelaku seni dan budayawan melainkan dapat menjadi ruang sekaligus tempat wisata edukasi kebudayaan.
Fakta -Fakta Unik Taman Ismail Marzuki
Tahukah sahabat, ada beberapa fakta-fakta unik pada Taman Ismail Marzuki ini yang harus diketahui seperti :
1. Asal Mulanya Nama Taman Ismail Marzuki
Ternyata nama pusat kesenian dan kebudayaan ini diambil dari nama seniman nyentrik asli Jakarta. loh yang bernama Ismail Marzuki yang lahir di Kwitang Jakarta pusat, seorang seniman yang telah menghasilkan karya-karya yang membingkai kisah-kisah perjuangan, karya-karyanya terkenal ringan dan jenaka serta syarat akan sindiran sosial politik sehingga para seniman bangsa terinspirasi dari karya-karya putra Betawi dan sosok cendikiawan yang dimiliki oleh Ismail Marzuki, maka pada tanggal 10 November 1968 pusat kesenian dan kebudayaan terbesar di kota Jakarta ini resmi dinamakan dengan nama Taman Ismail Marzuki (TIM) bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional.
2. Gedung Panjang di Taman Ismail Marzuki
Selain monas yang mempunyai tugu dengan emasnya, ternyata gedung panjang di Taman Ismail Marzuki memiliki keunikan yakni pada fasad gedung ditransfer ke bentuk tinggi rendah not balok yang dapat dilihat pada bagian sisi bangunan, dibentuk dari nada lagu rayuan pulau kelapa karya sang mestro Ismail Marzuki. Beberapa bait lirik lagu rayuan pulau kelapa yang menjadi inspirasi yakni “Tanah Airku Indonesia, negeri elok amat kucinta, Tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa . Tanah Airku aman dan makmur , pulau kelapa yang amat subur” . Lokasi gedung panjang ini terdiri dari 14 lantai yang strategis dan dekat jalan raya akan menjadi spot favorit masyarakat Jakarta menikmati wajah baru Taman Ismail Marzuki. Gedung panjang juga merupakan representasi dari kapal pinisi yang merupakan kapal kayu legendaris berasal dari Bulukumba sulawesi selatan. Ini membuat gedung panjang memiliki filosofi yang mendalam.
3. Tempat Pertunjukan Seni Skala Internasional
Taman Ismail Marzuki menjadi saksi perkembangan seni di Indonesia, dimana Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) memberikan fasilitas kepada para seniman. Sastrawan W.S. Rendra mengatakan bahwa karya dari Sardono W. Kusomo bertajuk Samgita Pancasona (1969) lahir di Taman Ismail Marzuki. Pertunjukan teater juga aktif ditampilkan oleh Teater Koma dan Teater SAE. Tidak hanya karya dalam negeri, Taman Ismail Marzuki sering menjadi sarana pertunjukan kelas dunia. Salah satunya koreografer ternama dunia asal Amerika Serikat Martha Graham pernah tampil di TIM pada 1974. Selain itu ada koreografer asal Jerman Pina Bausch (1974), pertunjukan kelompok butoh pertama di Indonesia Byakkosha (1981). Dengan evitalisasi Taman Ismail Marzuki akan menjadi taman Ismail Marzuki Urban Tourism.
4. Menjadi Area Perkuliahan
Sebelum menjadi gedung perkuliahan, area ini dulunya merupakan arena pacu balap anjing. Pada 25 Juni 1976, Presiden Indonesia Soeharto meresmikan lembaga pendidikan seni yang berada di Taman Ismail Marzuki. Para seniman awalnya hanya berkumpul dan menampilkan karyanya akhirnya menjadi pengajar pada Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ).
Letak kampus berada di area belakang kompleks Taman Ismail Marzuki. Sistem pendidikan yang diambil menggunakan sistem sanggar atau padepokan. Tenaga pengajar pun kebanyakan para seniman yang sudah sering menampilkan hasil karyanya di lingkungan Taman Ismail Marzuki.
Lima tahun setelah diresmikan, lembaga pendidikan beralih nama menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan sistem pendidikan formal sesuai dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan saat itu.
5. Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin
PDS HB Jassin ini awalnya adalah milik pribadi Hans Bague Jassin yang berisi dari buku harian, foto pribadi , surat dan tulisan-tulisan di media massa , lalu tanggal 28 Juni 1976 dibentuklah yayasan dokumentasi sastra HB Jassin dan atas prakarsa Ajip Rosidi 30 Mei 1977 pusat dokumentasi sastra HB Jassin diresmikan oleh gubernur DKI Jakarta saat itu Ali Sadikin.
Wajah Baru Taman Ismail Marzuki
Merasakan secara langsung progress revitalisasi Taman Ismail Marzuki membuat bangga, karena beberapa sudut bangunan sudah tertata dengan apik, dengan bangunan yang futuristik bahkan sebagian area sudah bisa untuk dikunjungi dengan jumlah terbatas. Untuk gedung panjang terdiri dari 14 lantai. Dimana lantai 1-2 untuk area galeri seni dan kafetaria, lantai 3-7 untuk perpustakaan dan pusat dokumentasi dan sastra HB Yassin, lantai 9-12 untuk wisma seni sedangkan lantai 13 dan 14 ruang komite dan kantor pengelola Taman Ismail Marzuki.
Ada 3 tahap perubahan yaitu :
- Tahap 1 : Bagian yang direvitalisasi diantaranya gedung parkir , gedung perpustakaan dan wisma seni , Mesjid Amir Hamzah sudah sekitar 99,04%
- Tahap 2 : Bagian yang direvitalisasi diantaranya planetarium , graha bhakti budaya, gedung annex , teater halaman sudah 41,63%
- Tahap 3 : pengerjaan interior gedung perpustakaan dan wisma seni , gedung Annex, special lighting taman atap gedung parkir, planetarium dan interior graha Bhakti budaya sudah 26,08%
Semburat cahaya siang di selasar gedung perpustakaan dan wisma seni Taman Ismail Marzuki ini akan sering sahabat jumpai jika gedung ini sudah dapat digunakan, sebagai gedung ilmu dan ekspresi dan juga ke depannya menjadi Taman Ismail Marzuki Urban Tourism. Gedung yang hampir rampung ini dikenal dengan gedung panjang yang berdampingan dengan gedung parkir taman dan planetarium. Gedung panjang ini ramah untuk pengunjung disabel, karena terdapat area jalan khusus untuk disabilitas.
Kesimpulan
Melihat hasil dari revitalisasi Taman Ismail Marzuki ini, yang merupakan ruang publik akan menjadi salah satu destinasi wisata yang paling digemari karena lengkap sekali ada perpustakaan, cafe, pagelaran musik dan film, mesjid, kolam renang, dan juga penginapan yang terdapat di lantai 9-12 mulai room dengan model bunk bed sampai suite room, ada taman terbuka, pokoknya lengkap dan bikin betah berlama-lama di Wajah baru Taman Ismail Marzuki ini. Semoga tersedia juga makanan dan minuman khas Jakarta yang dapat diperkenalkan kepada generasi milenial di cafetaria Taman Ismail Marzuki nanti seperti bandrek, dodol Betawi, geplak, nasi uduk Betawi, nasi ulam Betawi dan makanan khas Betawi lainnya.
Karena generasi milenial atau anak muda identik dengan hobinya yang suka jalan-jalan atau travelling. Selain untuk melepas penat, salah satu tujuan utama generasi milenial dalam berwisata ialah menunjukkkan eksistensi diri melalui sosial media maka pilihan tepat ke Taman Ismail Marzuki Urban Tourism, karena untuk menuju lokasi aksesnya mudah dan murah dengan menggunakan Transjakarta dan Jak Lingko
Gimana sudah nggak sabar ya untuk berkeliling dan melihat wajah baru Taman Ismail Marzuki dengan fakta-fakta uniknya, tenang saja jika tak ada halangan maka sekitar bulan Maret 2022 sudah bisa sahabat nikmati, tapi jika sahabat ingin melihat Taman Ismail Marzuki sebelum rampung bisa dengan berkunjung pada hari setiap hari kamis pukul 15.00-17.00 dengan cara mendaftar melalui form yang bisa sahabat isi pada media sosial @wajahbaru_tim, dan jangan lupa untuk follow agar dapat mengetahui berita terkini mengenai wajah baru Taman Ismail marzuki
Semoga bermanfaat , salam sehat dan bahagia selalu