29/09/2024

Langkah Bersama Cegah DBD dengan 3M Plus dan Vaksin DBD

0 Shares

Indonesia adalah salah satu Negara dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Faktanya setiap hari ada 2 orang meninggal karena DBD. Siapa saja dapat terkena demam berdarah, untuk itu jangan meremehkan penyakit demam berdarah. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus demam berdarah dengue (dengue/DBD/demam berdarah) di Indonesia menunjukkan tren peningkatan pada bulan November selama 10 tahun terakhir. Tiga dari empat kematian akibat dengue paling banyak terjadi pada anak usia 0 sampai 14 tahun.

Apa itu Demam Berdarah Dengue?

Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Penyakit ini dapat sangat serius dan bahkan berpotensi mematikan jika tidak diobati dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue.

Siapa saja yang dapat menderita DBD

  1. Penyakit DBD dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa,
  2. Setiap orang selama hidupnya dapat terkena DBD  sebanyak 4 kali, jika sudah terkena DBD jika terjangkit lagi maka akan lebih parah daripada terjangkit pada penyakit DBD sebelumnya begitu seterusnya. 
  3. Persentase orang dewasa usia produktif yang terkena penyakit DBD semakin meningkat

Langkah Bersama Cegah DBD.

Sebagai penyakit yang belum ada obatnya ini DBD ( Demam Berdarah Dengue) menjadi perhatian pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan untuk terus menanggulangi dan mengedukasi terkait dengan pencegahan DBD. Apalagi penyakit ini tidak hanya menyerang seorang satu kali tetapi dapat terserang kembali sebanyak 4 kali dan lebih parah jika kembali terjangkit DBD.

Pemerintah Indonesia melalui Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025 menilai pentingnya pencegahan melalui 3M Plus dan upaya inovatif seperti vaksinasi guna menyukseskan tujuan nol kematian akibat dengue pada 2030. Untuk itu dihimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan #Ayo3MPlusVaksinDBD.

Sebagai respons terhadap situasi ini, Takeda dalam komitmennya terhadap kerjasama publik-privat yang kuat dalam penanganan DBD telah bersinergi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Perjanjian Kerjasama yang diresmikan tahun ini. Takeda melalui Langkah Bersama Cegah DBD berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk penandatanganan komitmen pencegahan DBD oleh lebih dari 2.500 tanda tangan dan membahas pentingnya pencegahan demam berdarah dengan #Ayo3MplusVaksinDBD.

Pada Tanggal 5 November 2023 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang melibatkan semua orang untuk berkomitmen pada “The First Living Pledge” dengan fokus pada pencegahan DBD melalui kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD secara berkelanjutan. Dengan melakukan aksi bersama yang mencakup jalan sehat, gerai edukasi interaktif, jumpa komunitas, Stand Up Comedy, serta edukasi dengue dengan para pakar.

Dalam konferensi pers Langkah Bersama Cegah DBD menuju Nol Kematian akibat Dengue di Indonesia pada 2030 hadir beberapa narasumber yaitu :

  1. dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan bahwa Kasus DBD tetap menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia, terutama dengan fenomena El Nino. Melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi kasus DBD menjadi kurang dari 10 per 100.000 penduduk pada tahun 2024, menuju nol kasus kematian pada tahun 2030. Penting untuk diingat bahwa semua orang berisiko terkena DBD, tanpa memandang usia, tempat tinggal, atau gaya hidup mereka. Selain itu Badan POM telah memberikan ijin edar vaksin DBD untuk digunakan pada usia 6 tahun hingga 45 tahun.
  2. Dokter Kanya Ayu Paramastri, Sp.A menjelaskan bahwa IDAI merekomendasikan anak-anak usia 6 tahun hingga 18 tahun untuk melakukan vaksinasi DBD. Rekomendasi ini didasarkan pada bukti kuat akan keamanan serta efikasi vaksinasi DBD yang terbukti dalam studi klinis.
  3. dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, menjelaskan bahwa Vaksinasi DBD pada orang dewasa pun penting. Melengkapi upaya 3M Plus, vaksin DBD dapat menjadi alat pencegahan tambahan yang efektif dalam melindungi masyarakat dari risiko serius yang disebabkan oleh penyakit DBD. Kesadaran akan manfaat 3M Plus dan vaksinasi ini semakin penting dalam menjaga kesehatan masyarakat secara luas.
  4. Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines mengatakan, Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan kepada kami dalam menjalin kemitraan untuk mencegah DBD dan mencapai nol kematian akibat DBD di Indonesia pada tahun 2030. Takeda tetap berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam memerangi DBD sebagai salah satu pendiri KOBAR (Koalisi Bersama Lawan Dengue) dari sektor inovator. Langkah-langkah inovatif, seperti pelaksanaan kampanye masyarakat #Ayo3MplusVaksinDBD dan penyediaan vaksin DBD, semua ini secara bersama-sama membawa kita lebih dekat ke tujuan bersama yaitu melindungi masyarakat Indonesia dari DBD. Ini merupakan upaya berharga Kementerian Kesehatan, terutama dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, mencerminkan komitmen serius pemerintah dalam mengatasi DBD..
  5. Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck, sebagai pemerhati dengue yang berbagi pengalaman dengan penyakit DBD ini, karena keluarga mereka pernah terkena DBD, bahkan sampai anak mereka yang paling kecil.

Lakukan 3M Plus dan Vaksin DBD

Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit DBD masyarakat dapat menerapkan 3M plus dan Vaksin sebagai berikut :

  1.  Menguras tempat penampungan air
  2. Menutup tempat-tempat penampungan air
  3. Mendaur ulang berbagai barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia serta mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.

Plus antara lain :

  •         Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
  •         Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
  •         Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  •         Menggunakan obat anti nyamuk
  •         Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
  •         Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
  •         Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
  •         Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
  •         Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar

Upaya pelengkapnya adalah dengan berkonsultasi ke dokter mengenai vaksin DBD (Demam Berdarah Dengue) yang kini bisa didapatkan di rumah sakit dan klinik.

Untuk saat ini pemerintah juga telah mengkampanyekan 3×10 yaitu setiap minggu setiap jam 10 pagi dan lakukan selama 10 minggu berturut-turut untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah masing-masing sebagai salah satu cara untuk mencegah penyakit DBD ini. Ayo segera lakukan 3M Plus dan Vaksin DBD untuk menyelamatkan keluarga tercinta serta membantu pemerintah menuju nol kematian akibat Dengue di Indonesia pada 2030. C-ANPROM/ID/QDE/0301 | Nov 2023.

 Salam sehat dan bahagia selalu

 

0 Shares

marlinajourney

Assalamualaikum warrahmatullahi Wabarakatuh sahabat syurga, perkenalkan saya biasa diapanggil inna, yang suka menjelajah daerah orang lain untuk bertafakur alam sebagai ajang untuk mereflesikan diri dan bersyukur kepada Allah SWT. Terima kasih telah bertandang, Selamat datang di blog marlinajourney yang akan bercerita tentang setiap perjalanan yang dilakukan, dirasakan,dilihat sebagai dokumentasi untuk hari tua kelak dan mencoba keluar dari zona nyaman. Jangan segan untuk meninggalkan jejak yang berguna . Semoga bermanfaat Wassalamualaikum warrahmatullahi Wabarakatuh inna

View all posts by marlinajourney →

5 thoughts on “Langkah Bersama Cegah DBD dengan 3M Plus dan Vaksin DBD

  1. Apalagi sudah masuk musim penghujan ya kak, kalau bisa gerakan 3M ini digalakkan di setiap perumahan dan juga perkampungan. Duh ga kebayang kalau terserang Demam Berdarah, karena mau tidak mau harus ophname

  2. Dulu pahamnya hanya 3M dalam penanganan DBD, kini ada 3M plus ya mbak.
    Btw mencegah, memang lebih baik sebelum mengobati dengan lebih peduli pada 3M plus dalam pencegahan DBD, semoga keluarga kita terhindar dari DBD, aamiin.

  3. Jadi walau sudah pernah kena DBD, ternyata tubuh tidak membentuk kekebalan ya, masih bisa terkena DBD lagi, bahkan bisa hingga 4 kali. Duh sekali aja rasanya sudah nggak karuan.

    Jadi keberadaan vaksin DBD ini emang mesti terus disosialisasikan ya mbak, agar makin banyak masyarakat yang tahu. Tak sekedar tahu, namun juga melakukan vaksin DBD sebagai bentuk perlindungan terhadap diri sendiri dari DBD

  4. Aku kira dulu kalau udah pernah kena DBD bakalan kebal. Eh…anakku kena 2x. Ternyata type DBD ada 4 dong. Waduuuh…
    Kezel banget sama nyamuk.
    Baguslah sekarang ada vaksinnya. Tambah lagi harus mencegah dengan 3M. Semoga sehat semua sekeluarga.
    Di Bandung baru-baru ini ada program penyebaran nyamuk Wolbachia. Katanya sih bakteri yg makan nyamuk…
    Semoga…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *